Minggu, 27 Maret 2011

KHALIFAH ABU BAKAR AS SHIDDIQ


1.      Perilaku terpuji khalifah Abu Bakar As Shiddiq
Abu bakar As Shiddiq merupakan khalifah pertama. Abu bakar memerintah selama dua tahun. Abu bakr berasal dari keluarga bangsawan quraisy yang kaya. Abu bakar meupakna seorang sahabat nabi saw. Yang terkenal setia, jujur, dan amanah (dapat dipercaya). Ia mendapat gelar As Shiddiq yang artinya amat membenarkan. Gelar as shiddiq adalah pemberian Rasulullah saw. Ketik abu bakar membernarkan peristiwa isra dan mikraj yang diceritakan oleh nabi saw. Kepada para sahabatnya. Abu bakar satu-satunya orang yang terpercaya penuh atas peristiwa tersebut.
Setelah masuk islam, seluruh harta, tenaga dan pikirannya dicurahkan untuk mengabdi diri dan menyiarkan agama islam. Dengan perantara abu bakar pula banyak pemimpin quraisy terpandang yang memeluk islam. Diantarnya usman bin affan, abdurahman bin auf, sa’ad bin abi waqas, zubari bin awwam, serta tokoh-tokoh lainnya. Abu bakar paling sering mendampingi Rasulullah saw. Dalam perjuangan melawan orang kafir, baik ketika masih dimekah maupun di madinah. Bahkan pada saat rasulullah saw. Sedang sakit, abu bakar ditunjuk sebagai imam shalat subuh.
Sebagai seorang khalifah, abu bakar telah menunjukakan contoh yang baik kepada umat islam. Sikapnya yang selalu taat kepda allah swt.  Dan rasul-Nya selama menjalankan pemerintahan. Abu bakar sangat dekat  dengan siapa saja, baik kepada anaknya sendiri maupun bawahannya. Abu bakar juga sering memberi nasihat kepada prajurinya agar selalu menunaikan tugas dengan baik. kepada bawahannya abu bakar bersikap0 ramah, sayang, tapi juga tegas. Abu bakar selaku menjunjung tinggi hasil keputusan yang telah diambil meskipun keputusannya itu dirasakan kurang menyenangkan sebagian orang.
Sekalipun Abu Bakar berasal dari bangsawan quraisy yang berkedudukan tinggi dan saudagar kaya, tapi Abu Bakar sangat dermawan. Abu bakar sangat memerhatikan kehidupan fakir miskin dan orang-orang yang lemah, bahkan Abu Bakar sering melayani dan menangani keperluan mereka sendiri. Jika uasng kas Negara tidak mampu menoling mereka, maka Abu Bakar menggunakan hartanya sendiri. Abu Bakar senantiasa menolong fakir miskin dengan ikhlas